peninggalanmu adalah ilmu

Peninggalan mu adalah anugerah dan ilmu untuk orang-orang setelahmu, akhlak dan sifat-sifatmu yang membuat semua orang terus berusaha menjadi sepertimu, wahai nabi Muhammad saw, kau adalah seseorang yang paling sempurna setiap ucapan mu adalah mutiara, setiap apa yang kau lakukan adalah cermin untuk semua orang, tak ada yang sia-sia untuk apa yang kau lakukan.

MASA LALU
Nabi Muhammad Saw lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal th 571 M. Ada sebuah pepatah mengatakan bahwa “orang besar lahir dari orang-orang besar”. Hal ini seperti apa yang terjadi pada Nabi Saw, karena beliau merupakan orang besar yang dilahirkan ke muka bumi untuk menjadi pemimpin seluruh dunia menuju kebahagiaan hakiki.
Makkah adalah lembah yang sangat tandus kondisi geografis seperti inilah berpengaruh besar dalam membentuk sikap dan watak masyarakatnya. Pada umumnya penduduk Makkah bertempramen buruk dan tidak mampu berpikir secara mendalam.
Ditambah dengan sistem politik di Makkah, yang dilakukan oleh pemuka-pemuka kaum Qurays untuk mempertahankan jabatan, kedudukan atau kekuasaan mereka. Sehingga hal itu juga berpengaruh pada watak dan perilaku mereka yang cenderung lebih agresif, egois, keras kepala serta tidak mudah bagi mereka untuk dapat menerima pendapat atau keyakinan orang lain.
Sebelum masa masuknya Islam kebanyakan kaum Arab beribadat dengan cara melakukan penyembahan berhala dan mereka menjadikan Ka’bah sebagai pusat peribadatan mereka, hal tersebut bisa dikatakan sudah cukup lama berlangsung sampai akhirnya Nabi Muhammad datang dan membawa keyakinan lain yaitu ketauhidan.
Tentunya hal tersebut tidak semerta-merta dapat dengan mudah diterima bahkan ditolak habis-habisan oleh kaum kafir Quraisy. Banyak alasan bagi mereka untuk menolak keyakinan yang dibawa oleh Nabi Muhammad tersebut, salah satunya adalah apa yang mereka yakini adalah sesuatu  yang telah lama mengakar dan menjadi keyakinan mereka serta nenek moyang mereka. Sehingga keyakinan tersebut sudah tertanam kuat dalam keyakinan mereka. Para pemahat serta penjual atau patung merasa datangnya Islam akan menghalangi mata pencaharian mereka. Karena tentunya jika Islam menyebar maka mereka akan kehilangan mata pencaharian mereka, yang mana sangat bergantung pada apa yang diyakini masyarakat pada masa itu. Kemudian kaum Quraisy juga tidak setuju dengan seruan Nabi Muhammad Saw. tentang persamaan hak antara hamba sahaya  dan bangsawan. Intinya Nabi Muhammad Saw. ingin menghapuskan sistem perbudakan yang telah lama berjalan kaum Quraisy juga menolak ajaran tentang kebangkitan dan pembalasan hari akhir.
Karena reaksi keras dari kaum Quraisy itulah yang tentunya menghambat dakwah nabi Muhammad Saw. karena tentunya akan beresiko sekali dan bahkan mengancam keselamatan dan nyawa Nabi sehingga pada akhirnya Nabi harus melakukan sistem dakwah yag lain. Dakwah  Nabi  Muhammad Saw. dilakukan dengan dua cara pertama yaitu dengan cara sembunyi-sembunyi dan terbatas.
Berbeda dengan Makkah, Madinah senantiasa mengalami perubahan sosial yang meninggalkan bentuk kemasyarakatan absolut model badui. Kehidupan sosial Madinah secara berangsur-angsur diwarnai oleh unsur kedekatan ruang daripada oleh sistem kekerabatan. Madinah juga memiliki sejumlah warga Yahudi. Penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Muhajirin, Anshar, dan nonmuslim tersebut, merupakan sebuah keberagaman yang ada pada masa lalu dan sudah menjadi suatu hal yang tidak bisa lagi dipungkuri eksistensinya. Tapi bukan hal itu yang akan digaris bawahi, yang terpenting adalah jiwa sosialis masyarakat madinah sangat tinggi. Ini terbukti dari persaudaraan yang tinggi dan sangat kokoh. Tidak ditemukan konflik karena masalah perbedaan. Kalaupun ada masalah itu dengan cepat segara terselesaikan, karena nabi sangat bijak dalam hal itu dan sangat hati-hati terhadap peletakan sebuah nilai kemasyarakatan.
Nabi berhasil membentuk sistem yang luar biasa bagus. Masyarakat Madinah merasa bahwa dirinya itu satu. Maka dari itu, apabilah ada satu yang sakit maka yang lain turut merasakan. Hal ini lebih khusus lagi pada umat Muslim sendiri, di mana sudah menjadi kewajiban di setiap Muslim sebagaimana dalam riwayat Nabi seringkali memerintahkannya.
Ada beberapa teradisi yang yang perlu digaris bawahi,Silaturahim yang membudaya,Gotongroyong sering diadakan demi kepentingan bersamaKepedulian yang tinggi, mengunjungi orang yang sedang sakit atau yang terkena musibah.
Dan yang pasti nabi tidak akan memerintahkan segala sesuatu melainkan nabi yang melaksanakan apa yang akan di perintahkan tersebut terlebih dahulu.
MASA SEKARANG
Terkadang mata ini ingin rasanya mengeluarkan air mata, merasa miris dengan apa yang ada di zaman sekarang baik dari masyarakat maupun pemerintahan sekalipun, orang di bawah semakin menangis darah, orang di atas semakin tertawa emas, yang berkuasa membenarkan yang sudah jelas akan kesalahan, yang benar kau salahkan padahal kau menyadari itu kalau itu yang benar, tapi matamu dan kantongmu telah di manjakan oleh seseorang dengan sebuah  harta karun kosong.
Katanya demokratis tapi tidak mau di kritis, “aku benar kau salah” mungkin itu kata-kata yang tertancap kuat di gumpalan daging yang ada didalam badan mu, senioritas dalam kerja bagus untuk pembelajaran tentang apa yang belum di ketahui oleh juniornya, akan tetapi pada zaman sekarang banyak orang yang sangat salah kaprah dalam mengartikan dan menggunakan sebuah senioritas, bukan negri ini yang kau inginkan agar terus melangkah, akan tetapi keperluan pribadi paling kau dahulukan karena keinginiaan yang tak ada batas.
Ingin rasanya membunuh ego mu, akan tetapi siapalah aku, hanya bareng-bareng mewujudkan apa yang telah menjadi cita-cita dan kadamaian serta kententraman itu yang kita harapkan, di takutkan kedamaian dan ketentraman mulai terbang hilang bersama abu-abu dari bakaran buku dan alam.
MASA DEPAN
Pendidikan, kesehatan, pekerjaan, yang bersih serta jujur yang sangat di harapkan, mengerti dan mau mengertikan antara rakyat atas dan rakyat pojokkan, seperti Nabi yang berhasil membentuk sistem yang luar biasa bagus. Masyarakat Madinah merasa bahwa dirinya itu satu. Maka dari itu, apabilah ada satu yang sakit maka yang lain turut merasakan. Hal ini lebih khusus lagi pada umat Muslim sendiri, di mana sudah menjadi kewajiban di setiap Muslim sebagaimana dalam riwayat Nabi seringkali memerintahkannya. santri nulis



Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter