Wahai Imamku di masa depan,
apa kabarnya kau disana ?
Masihkah semangat
berjuang untuk menemuiku ?
Meskipun kau masih
rahasia bagiku,
Namun aku begitu
mencintaimu.
Dan aku disini tak
pernah kenal kata “Lelah” dan “Menyerah” untuk senantiasa mencari Ilmu.
Memantaskan diri di
hadapan Allah Swt
Kuharap kau pun begitu
Aku belajar banyak hal
agar nanti suatu saat jika Allah sudah menentukan waktunya,
Kita akan bertemu.
Dan saat itu, aku sudah
benar-benar siap untuk berjuang di jalan dakwah bersamamu, membela Agama Allah.
Mendidik calon mujahid
dan mujahidah kecil kita sepenuh hati.
Membangun keluarga yang
penuh Cinta.
Dan bersama membangun
Istana di Surga.
Wahai Imamku !
Aku sadar, diriku jauh
dari sempurna
Aku memang bukan Siti
Khodijah, tapi aku belajar setia darinya.
Bukan pula Siti Aisyah,
tapi aku belajar bersabar darinya
Aku bukanlah Siti
Aisyah, tapi aku belajar ikhlas darinya.
Dan bukanlah Fatimah
binti Muhammad Saw, tapi aku belajar tabah darinya.
Kau tahu wahai Imamku ?
Aku sangatlah
pencemburu.
Semoga kita senantiasa
dapat menjaga hati kita selagi berjauhan.
Bersabarlah ..! Yakinlah
..!
Allah pasti
mempertemukan kita.
Jika memang bukan dunia
ini tempat pertemuan kita, Insya Allah kita akan bertemu di Jannahnya kelak.
Semangatlah duhai
Kasihku !
Aku selalu menunggumu.
Salam Sayang,
Posting Komentar
Posting Komentar